Robot di Hong Kong Bantu Anak Autis Tingkatkan Kemampuan Bersosialiasi

Seorang profesor di Hong Kong mengembangkan program pendidikan menggunakan robot yang bisa bermain peran untuk membantu anak-anak dengan spektrum autisme untuk meningkatkan keterampilan sosial mereka. Robot itu adalah bagian dari inisiatif oleh sejumlah organisasi nirlaba dan sekolah.

Dilansir Reuters, Kamis (22/4), program Robot for Autisme Behavioral Intervention (RABI), dirancang untuk orang-orang dengan autisme antara usia 3 dan 18 tahun. Robot itu bertujuan untuk membantu mereka agar lebih bisa bersosialisasi dan untuk menyelesaikan masalah, seperti konflik dan perundungan (bullying).

Catherine So, seorang profesor psikologi pendidikan di Chinese University of Hong Kong, mengatakan kepada Reuters bahwa lebih dari 1.200 anak telah menggunakan program tersebut sejak diluncurkan pada 2015.

“Penderita autisme memiliki motivasi rendah untuk berinteraksi dengan orang lain, dan hipersensitivitas terhadap dunia sekitar,” kata So kepada Reuters. “Jadi kami menggunakan robot sosial untuk mengajari mereka keterampilan sosial guna mengurangi kecemasan mereka.”

Robot melibatkan anak-anak dengan permainan peran dan interaksi verbal. Biasanya, dalam satu kelas ada dua robot kecil yang memperagakan peran sesuai skenario sosial di atas meja untuk membantu anak-anak melihat perbedaan antara perilaku yang pantas dan tidak dapat diterima, seperti mengamuk atau berteriak.

Muse Wong, 41, mengatakan bahwa putrinya yang berusia 5 tahun mengalami kemajuan pesat dalam keterampilan sosial dan komunikasi setelah mengikuti program itu selama tujuh bulan.

“Dia mulai memiliki kehidupan sosial,” kata Wong.

Setelah berinteraksi dengan robot, anak-anak didorong untuk menjajal keterampilan sosial dengan tutor manusia.

Lebih dari 20 organisasi nirlaba yang didanai oleh pemerintah dan sekolah umum di Hong Kong dan Makau sudah mempratikkan program itu. So berharap proyek ini dapat membantu memerangi pengucilan.

“Kami yakin RABI dapat membantu anak dengan autisme meningkatkan keterampilan sosial dan perilaku mereka, dan pada gilirannya meningkatkan kualitas hidup mereka”, ujarnya. [na/ft]