LAPORAN E-REPORTING DHARMA WANITA PERSATUAN SMAN 3 MAGETAN BULAN AGUSTUS 2024

(W.13) Dharma Wanita Persatuan SMAN 3 Magetan, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Ponorogo Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur.

Keterangan Program : Pertemuan rutin Dharma Wanita Persatuan SMAN 3 Magetan Cabdindik wilayah Ponorogo Jawa Timur.

Bidang kegiatan : Bidang Sosial Budaya

Nama kegiatan : Pelatihan Pembuatan Bungkus Ketupat dari Janur dengan tema  “Pemberdayaan Anggota Dharma Wanita Persatuan SMAN 3 Magetan Berbasis Kearifan Local Melalui Pelatihan Pembuatan Bungkus Ketupat”.

Hari/tanggal :  Jumat / 9 Agustus 2024 pada pukul 11.00-13.00 WIB

Tempat :  Aula SMAN 3 Magetan.

Penyelenggara :  Dharma Wanita Persatuan SMAN 3 Magetan

Risalah pertemuan :

  1. Kegiatan pertemuan rutin bulan Agustus 2024 ini dimulai dengan pembukaan yaitu dengan membaca Basmallah bersama kemudian  dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars Dharma Wanita yang dipimpin oleh Ibu Dian Kristina, sebagai dirigen.
  2. Acara dilanjutkan dengan pengarahan oleh ibu Penasehat DWP SMAN 3 Magetan (Dra. Riful Hamidah, M.Pd). Dalam pengarahannya ibu penasehat, mengucapkan terima kasih pada ibu-ibu yang telah hadir dalam pertemuan  dan juga  menghimbau agar ibu-ibu pengurus maupun anggota Dharma Wanita selalu aktif dan dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan DWP yang telah disusun dalam program kerja. Sesuai dengan rencana kegiatan di bulan ini, beliau sangat berharap ibu-ibu dapat mengaktualisasikan dirinya dalam mengambil peran sebagai seorang istri pegawai negeri dan sebagai ibu dalam rumah tangga. Mengakhiri pengarahannya, ibu penasehat memberikan motto agar ibu-ibu anggota dapat menjadi orang yang CANTIK ( C = cekatan; A = arif; N = natty = modis dan cerdas; T = terampil; I = inovatif; K = kuat).
  3. Setelah pengarahan dilanjutkan dengan  pembacaan notulen pertemuan sebelumnya (oleh ibu Yuliana Tri Murti), laporan bendahara (oleh ibu Asmini) dan laporan-laporan bidang (bidang Pendidikan oleh ibu Mei Sentot, bidang sosial budaya oleh ibu Wuri Sony dan bidang ekonomi oleh ibu Sri Setyawati).
  4. Kemudian acara berikutnya adalah  penyampaian informasi kegiatan oleh ketua DWP (ibu Sri Winarni). Di sampaikan bahwa pada pertemuan hari ini akan dilaksanakan pelatihan ketrampilan sederhana yang sudah sangat familiar yaitu membuat bungkus ketupat. Walaupun tergolong sederhana namun belum tentu semua wanita bisa membuatnya. Sehingga dengan maksud untuk memberdayakan ibu-ibu anggota yaitu dengan membekali ketrampilan ini maka secara tidak langsung dapat menguatkan kearifan local yang ada di masyarakat Magetan. Hal ini dikarenakan bahan pembuatan bungkus ketupat  dari janur (daun kelapa) banyak  tersedia di lingkungan. Di samping dapat menguatkan nilai-nilai kearifan local, pelatihan ini juga dapat menjadi sarana peningkatan kewirausahaan bagi anggota. Karena pemanfaatan bungkus ketupat yang meluas sebagai pembungkus makanan tradisional (yaitu ketupat) dapat diperjualbelikan. Kegiatan pelatihan ini menjadi salah satu program bidang social budaya.
  5. Kegiatan-kegiatan:

Di bidang ekonomi diadakan bazar makanan dan minuman yaitu rempeyek, rica-rica menthok, urap, botok, beras kencur, serai jeruk dll  (yang merupakan produk ibu-ibu anggota).

Di bidang pendidikan dan kesekretariatan, diadakan pendataan anggota baru DWP SMAN 3 Magetan dengan cara pengisian format yang telah disediakan pengurus.

Kegiatan di skors untuk pelaksanaan  Pelatihan Pembuatan Bungkus Ketupat dari janur.

oleh instruktur, yaitu ibu Warsinah.

Uraian kegiatan pelatihan :

Berdasarkan data berikut, maka dipandang perlu diadakan pelatihan ini. Berikut data yang kami jadikan sebagai acuan kegiatan.

  • Ketupat masih menjadi ikon ketika Lebaran tiba, sehingga menjadi rezeki bagi perajin kulit ketupat
  • Pada masa-masa Lebaran, perajin kulit ketupat dan pembuat ketupat mengalami kenaikan pesanan
  • Sampai sekarang para perajin tetap mempertahankan janur atau daun kelapa sebagai bungkus ketupat, bukan plastik
  • Bungkus ketupat dengan janur kelapa jelas lebih ramah lingkungan dan menjadi pesan kearifan

Ketupat atau dalam bahasa Jawa, kupat bisa diartikan beragam. Salah satunya adalah “ngaku lepat” atau mengakui kesalahan dan meminta maaf. Arti lainnya adalah “laku papat” yang dapat diterjemahkan menjadi empat perilaku yaitu syariat, tarekat, hakekat dan makrifat. Sementara dalam kaca mata Jawa, laku papat terbagi empat yakni lebaran, leburan, luberan dan laburan.

Masa Lebaran pada bulan Syawal berdasarkan kalender Islam dan Jawa, menjadi bulan yang identik dengan ketupat. Secara umum, ketupat pasti menjadi suguhan makan pada saat awal

1 Syawal, namun ada juga beberapa daerah yang memiliki tradisi Lebaran Ketupat. Di Magetan, Madiun dan sekitarnya  menjadi contoh dua daerah yang mempunyai tradisi Lebaran Ketupat dan biasanya jatuh pada sepekan setelah Idul Fitri.

Menurut Imam (koordinator Pusat Penelitian Budaya Daerah dan Pariwisata Unsoed),  ketupat adalah makanan biasa, yaitu beras yang kemudian direbus dengan bungkus anyaman janur atau daun pohon kelapa. Makanan ini mempunyai kekhasan yang sensasional bagi para penikmatnya, sehingga banyak penggemarnya. Lebih dalam maknanya, sebetulnya ada  pesan kearifan lingkungan (lokal) yang mendalam pada ketupat.  Bungkus ketupat dari janur kelapa ini sesungguhnya merupakan tradisi yang ramah lingkungan, sehingga perlu dilestarikan dan dipertahankan.

Berikut cara membuat bungkus ketupat dari janur yang disampaikan dan di pandu langsung oleh ibu instruktur :

Ada cara membuat bungkus ketupat dari janur yang bisa diikuti dengan mudah. Caranya sebagai berikut:

1.Gulung janur pada tangan
Langkah pertama dalam membuat bungkus ketupat adalah menggulung janur tiga kali pada tangan. Pastikan posisi pangkal janur menghadap ke atas.

2. Ambil satu janur yang lainnya Setelah sudah membentuk gulungan pada tangan, ambil satu janur lagi. Gulungkan janur pada tangan. Biasanya, gulungan janur pada tangan orang dewasa sebanyak tiga baris. Posisikan janur menghadap berlawanan dengan posisi janur yang pertama digulung.
3. Silangkan antar janur Gulung kedua janur secara menyilang. Pastikan untuk tetap dalam posisi tergulung rapi pada tangan.

4. Ambil ujung janur,  ambil salah satu ujung janur dan putar ke belakang susunan janur. Setelah ujung janur diputar ke belakang, masukkan ujungnya di posisi tengah gulungan. Masukkan janur seperti sedang menganyam.
5. Menganyam sampai bawah, terus menganyam sampai bawah. Lakukan kegiatan menganyam secara bergantian dengan ujung janur lainnya.

6. Menganyam sampai pangkal janur. Setelah itu, menganyam ke bagian atas janur yang berada di samping. Lakukan hal tersebut hingga bagian ujung janur bertemu di bagian atas. Jadilah bungkus ketupat. Selanjutnya ketupat siap diisi dengan beras kemudian di rebus.
            Inilah pesan kearifan lingkungan yang ada dalam ketupat Lebaran. Diharapkan dengan pelatihan ini ibu-ibu anggota DWP SMAN 3 Magetan dapat menguatkan nilai-nilai kearifan local yang ada di lingkungannya dan mampu melestarikan serta memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah.

  • Doa dan penutup : Mengakhiri kegiatan pertemuan hari ini, yaitu doa bersama yang di pandu oleh ibu Indra dan foto bersama. Selanjutnya, pertemuan ditutup dengan bacaan Hamdallah bersama, pada pukul 13.00 WIB. (Pembuat laporan : Sri Winarni, S.Pd).

DOKUMENTASI PERTEMUAN DHARMA WANITA PERSATUAN SMA NEGERI 3 MAGETAN ( 9 AGUSTUS 2024)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *