Selama kurang lebih dua tahun dunia dilanda pandemi Covid-19 yang secara bertubi-tubi memberi dampak signifikan terhadap semua sektor kehidupan baik ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan, pendidikan, dan sektor-sektor lainnya. Pada sektor pendidikan sendiri, guru dan siswa terpaksa harus belajar dengan cara online (daring) dan sedikit sekali kesempatan untuk berinteraksi secara langsung, sehingga lama kelamaan siswa mengalami learning crisis. Hal ini sungguh sangat memprihatinkan dan membutuhkan penanganan pemulihan yang segera untuk dapat membangkitkan kembali sektor pendidikan.
Menghadapi tahun pelajaran 2022 / 2023 yang masih dalam masa pemulihan setelah darurat pandemi Covid – 19, tentunya sekolah membutuhkan pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran yaitu kurikulum yang mampu memulihkan kondisi learning loss (ketertinggalan pembelajaran) yang terjadi pada dunia pendidikan, sebagai dampak pandemic tersebut. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), sebagai lembaga pemerintah yang terkait langsung dengan dunia pendidikan memiliki tugas yang cukup berat untuk dapat memulihkan kondisi ini.
Salah satu upaya Kemendikbudristek adalah dengan mencanangkan Kurikulum Merdeka dengan berbagai regulasinya sebagai pedoman pembelajaran yang baru. Kurikulum Merdeka ini memberi kemerdekaan bagi setiap guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Guru dapat menyesuaikan tujuan pembelajaran dengan perkembangan karakteristik peserta didik dan isu kontemporer lainnya. Begitu pula siswa dapat belajar secara merdeka dengan mengembangkan kompetensi yang dimilikinya secara aktif dan interaktif. Kurikulum Merdeka Belajar disebut juga sebagai bentuk evaluasi dari kurikulum K-13. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam dimana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Kemendikbudristek melalui Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan juga memberikan fasilitas dalam mempersiapkan keterlibatannya pada Kurikulum Merdeka pada tahun ini hingga kedepannya.
Suplemen Kurikulum Merdeka ini dikembangkan untuk menghadapi masa pemulihan setelah dua tahun darurat Covid-19 oleh Tim Pengembang Kurikulum Sekolah yang meliputi kerangka dasar kurikulum pemulihan, tujuan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum, serta kalender pendidikan. Sebelum mengembangkan Kurikulum Merdeka, sekolah melakukan analisis kondisi internal yang ada di satuan pendidikan, dan analisis kondisi lingkungan eksternal satuan pendidikan dengan melakukan screening zona lokasi tempat tinggal guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik untuk memastikan bahwa Kurikulum Merdeka dapat dilaksanakan.
Menindaklanjuti program pemerintah tentang Kurikulum Merdeka, maka SMA Negeri 3 Magetan melaksanakan kegiatan In House Training (IHT) Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) pada tanggal 2, 13, 16, dan 22 Juli 2022 yang bertempat di Aula SMA Negeri 3 Magetan, diikuti oleh seluruh guru dan tenaga kependidikan SMA Negeri 3 Magetan. Tujuan diadakannya kegiatan IHT ini adalah sebagai bekal pemahaman untuk nantinya para peserta dapat melaksanakan tugas kependidikan di SMA Negeri 3 Magetan sesuai dengan pedoman kurikulum terbaru yaitu Kurikulum Merdeka.
Pada hari pertama IHT SMA Negeri 3 Magetan, Sabtu 2 Juli 2022, dihadiri oleh Ibu Kepala Cabang Dinas Pendidikan, Ibu Lena, M.Pd. dan Ibu Pengawas Pembina, Ibu Nurhayati Retnaningtyastusi, S.Pd., M.M. yang memberikan beberapa arahan dan pembinaan terkait implementasi Kurikulum Merdeka. Ibu Lena, M.Pd. memberikan pengarahan terkait pedoman penerapan kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran dan juga memberikan motivasi kepada seluruh peserta IHT untuk dapat menjalankan tugas kependidikan dengan profesional, bersinergi, bersungguh-sungguh, dan bersemangat. Sementara itu, Ibu Nurhayati Retnaningtyastuti, S.Pd., M.M. selaku pengawas pembina menyampaikan materi tentang Struktur dan Muatan Kurikulum Merdeka. Dijelaskan bahwa adanya Kurikulum Merdeka sejatinya adalah meneruskan proses peningkatan kualitas pembelajaran yang telah diinisiasi kurikulum-kurikulum sebelumnya. Selain itu, narasumber juga menyampaikan panduan penyusunan perangkat pembelajaran serta memandu praktek penggunaan Platform Merdeka Mengajar (PMM).
Rabu 13 Juli 2022 yang merupakan hari kedua IHT dihadirkan seorang nara sumber bernama Bapak Anim Hadi Susanto, M.Pd. yang merupakan Kepala SMA Negeri 1 Dolopo, Madiun. Materi dibuka dengan sosialisasi Kurikulum Merdeka dan Strategi Penyiapan IKM Mandiri. Disampaikan bahwa kurikulum merupakan produk waktu sehingga ada masa out of date-nya, butuh diperbarui sesuai dengan kebutuhan zaman. Dan itulah salah satu alasan ditetapkannya pedoman kurikulum baru yaitu Kurikulum Merdeka dengan tiga karakteristik utama: 1) Penyederhanaan konten, fokus pada materi esensial; 2) Pembelajaran berbasis projek yang kolaboratoif, aplikatif, dan lintas mata pelajaran; dan 3) Adanya fleksibilitas untuk merancang kurikulum operasional dan pembelajaran sesuai tingkat kemampuan peserta didik. Dalam Kurikulum Merdeka, semua mata pelajaran berorientasi pada terbentuknya Profil Pelajar Pancasila yang memiliki enam karakter: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinnekaan global, gotong royong, mandiri, kreatif, dan bernalar kritis.
Materi pada sesi kedua yang disampaikan oleh Bapak Anim Hadi Susanto, M.Pd. berkaitan dengan telaah Capaian Pembelajaran (CP), Penyusunan Tujuan Pembelajaran, dan Alur Tujuan Pembelajaran. Dalam CP terdapat enam aspek pemahaman yaitu: penjelasan, interpretasi, aplikasi, perspektif, empati, dan pengenalan diri. Keenam aspek ini harus menjadi tolok ukur ketercapaian kompetensi peserta didik dari hasil pembelajaran di sekolah. CP adalah kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa di akhir fase. Alur pembelajaran adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara logis menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari. Tujuan Pembelajaran disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.
Materi di sesi ketiga oleh narasumber adalah mengenai penyusunan modul ajar dan Kurikulum Operasinal Satuan Pendidikan (KOSP) yang merupakan kelengkapan yang harus disiapkan oleh sekolah sebagai bagian persiapan pelaksanaan Kurikulum Merdeka. Selain penyampaian materi secara teoritis dan konseptual, narasumber juga mengajak para peserta IHT untuk mempraktekkan penggunaan aplikasi Platform Merdeka Mengajar untuk simulasi assesment pada siswa. Secara umum, materi yang disampaikan oleh Bapak Anim Hadi Susanto, M.Pd. sangat padat berisi, memberikan wawasan dengan jelas, menarik, dan mudah dipahami. Dari pemaparan materi para peserta mendapatkan gambaran bagaimana memahami konsep dan teknis pelaksanaan Kurikulum Merdeka.
Setelah hari pertama dan kedua kegiatan IHT dimeriahkan oleh narasumber dari luar sekolah, maka pada hari ketiga IHT hari Sabtu, 16 Juli 2022, kegiatan diisi oleh narasumber dari tim internal SMA Negeri 3 Magetan. Pembicara pertama adalah Bapak Suroso, S.Pd., M.Pd. selaku kepala sekolah, menyampaikan program sekolah, penjaminan mutu sekolah, dan 8 SNP. Pemaparan program sekolah lebih lanjut disampaikan oleh Bapak Ibu Wakasek yaitu Bapak Drs. Suparman (Waka Kurikulum), Bapak Eko Karnianto, S.Kom. (Waka Sarpra), Ibu Dra. Tri Wahyuni (Waka Kesiswaan), dan Ibu Sri Winarni, S.Pd. (Waka Humas). Para wakasek menyampaikan lebih detail program sekolah yang terkait bidang kerja masing-masing.
Materi kedua di hari ketiga IHT disampaikan oleh Bapak Surdji, S.Pd. yang merupakan guru Matematika dan sebelumnya menjabat sebagai Waka Kurikulum di SMA Negeri 3 Magetan. Materi yang beliau sampaikan adalah tentang Implementasi Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang bisa diakses pada laman: guru.kemdikbud.go.id atau melalui aplikasi yang bisa di-download di playstore. Di dalam aplikasi PMM guru dapat mengakses berbagai fasilitas pendukung keprofesian diantaranya: instrumen assesment murid, perangkat ajar, pelatihan mandiri, video inspirasi, dan lain-lainnya. Adanya inovasi PMM ini sangat memudahkan bagi guru untuk mendapatkan sumber belajar, bahan ajar, dan juga kegiatan pengembangan diri dan keprofesian.
Penyampaian materi dilanjutkan oleh narasumber internal SMA Negeri 3 Magetan yaitu Bapak Sentot Pujianto, S.Pd. yang menjabat sebagai guru Kimia, Guru Penggerak, dan Asisten Waka Kurikulum SMA Negeri 3 Magetan. Beliau menyampaikan materi tentang Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Dalam Kurikulum Merdeka, ada tiga macam proyek pembelajaran yang harus dilaksanakan: 1) Proyek based learning; 2) Proyek antar mapel; dan 3) Proyek P5. Bapak Sentot Pujianto, S.Pd. juga menjelaskan secara konsep dan praktis bagaimana pelaksanaan Proyek P5 sebagai satu rangkaian dari kurikulum Merdeka.
Pada sesi terakhir IHT yaitu hari keempat, Jumat 22 Juli 2022, kegiatan diisi dengan belajar mandiri berupa diskusi kelompok dan pengerjaan tugas mandiri. Para peserta IHT diminta membuat kelompok sesuai mapel yang diampu dan melaksanakan diskusi kelompok dengan tema yang telah ditentukan. Selanjutnya penugasan akhir IHT berupa tugas pembuatan modul ajar yang harus dikumpulkan kepada panitia IHT sebagai bagian dari implementasi pemahaman terhadap Kurikulum Merdeka.
Selama empat hari pelaksanaan IHT, selain penyampaian materi-materi oleh para narasumber yang sangat seru dan menarik, juga terdapat banyak interaksi dan tanya jawab dengan peserta sehingga semakin menambah informasi serta kejelasan mengenai Implementasi Kurikulum Merdeka. Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan IHT IKM di SMA Negeri 3 Magetan telah berjalan dengan lancar, tertib, sukses, menyenangkan, dan penuh semangat. Diharapkan semoga dari kegiatan IHT IKM ini dihasilkan output pemahaman dan praktik yang baik dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran di SMA Negeri 3 Magetan.